Karawang, KTD- Kehadiran parkir berbagai kendaraan di badan jalan kerap jadi biang kemacetan pada jalur Jalan Raya Johar hingga Tuparev. Namun penyebab kemacetan itu terkesan dibiarkan pihak berkompeten.
Penyebab kemacetan di kawasan itu antara lain diakibatkan banyaknya kendaraan roda empat yang parkir di badan jalan seperti truk pengangkut beras dan kendaraan roda empat lainnya.Namun sejumlah sopir truk pengangkut beras yang biasa bongkar muat di Pasar Johar, terkesan leluasa dan nyaman melakukan aktivitas bongkar muat diluar ketimbang bongkar muat di dalam Pasar Johar yang tempatnya sudah disediakan Pihak Pasar Induk Beras.
Seperti diakui Asep Suhanda (45) salah seorang sopir truk beras mengaku parkir di badan jalan lebih nyaman ketimbang parkir di dalam pasar. Selain itu, kata Asep, banyaknya pengeluaran tak terduga bila l truk yang dikemudikannya parkir di dalam pasar. Bahkan bisa mengakibatkan uang jalan jadi berkurang alias tekor.
"Ya saya parkir di badan jalan karena lebih enak tempatnya, karena kalau parkir di dalam pasar kami tidak bisa leluasa. Selain itu banyak juga pengeluaran sekali bongkar lebih dari Rp50 ribu, tapi kalau di badan jalan cukup bayar sekali saja. Ya ada sih oknum yang memintanya," kata Asep kepada karawangtoday.com, Selasa (28/10/14).
Ketika ditanya terkait tidak bolehnya parkir di badan jalan, para pengendara mengelak karena menurut mereka disekitar jalan yang dijadikan parkir itu memang tidak ada rambu lalulintas larangan parkir. Sehingga mereka bisa lebih lelusa untuk parkir bahkan bongkar muat sekalipun.
"Ya kalau ada petugas paling negor aja sih, ya walaupun memang tidak boleh untuk dijadikan bongkar muat barang, kenapa gak dipasang rambu sekalian," kilahnya.
Atas kondisi demikian , pengguna jalan menjadi terganggu dengan adanya para parkir liar truk beras.Kehadirannya menimbulkan kemacetan yang panjang bahkan tak ayal sering terjadi kecelakaan, karena sekalinya parkir truk tersebut sering menghalangi kendaraan yang akan melintas. (dif)
Category: Hukrim, Karawang