Karawang, KTD- Kadiman, Ayah Almarhum Fathan Ardian Nurmiftah terduduk lesu. Mata sembabnya cukup memperlihatkan betapa terpukulnya kehilangan buah hati yang sangat ia sayangi. Anak yang ia rawat dan kasihi selama 18 tahun, meregang nyawa diculik, dibunuh dan jasadnya dibuang di pinggiran sawah di Cilamaya Kulon.
“Kami sekeluarga sudah ikhlas. Semua sudah suratan dari Allah SWT. Biarlah nanti tugas dari pihak berwajib untuk menangkap pelaku dengan hukuman yang setimpal,” ucap Kadiman ketika ditemui di rumah duka di Perum PRD Peruri, Desa Sirnabaya Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang, Kamis (14/1/2021) pagi kemarin.
Kadiman mengaku tidak memiliki firasat apapun soal kepergian Fathan. Namun sesekali, Fathan sempat menanyakan kepadanya perihal kemiripanya dengan sosok simbah (kakek).
“Pak. Kata temanku yang orang pinter. Apa benar aku ini mirip sama simbah?” kata Ngadiman menirukan ucapan Fathan.
“Kamu ini ada ada aja. Simbah kan sudah meninggal. Tapi ya emang bener sih kamu mirip dilihat dari bentuk bibirnya,” jawab Kadiman tersenyum.
“Dan dia sempat tertawa mendengar jawaban saya,” ucapnya sambil mengenang.
Menurut Kadiman, jawaban yang ia ungkapkan semata semata sebagai bentuk komunikasi antara orang tua dan anak saja agar lebih cair.
Sepengetahuanya pula, Fathan selama ini tak pernah bercerita jika memiliki musuh. Fathan, kata Kadiman, bahkan tak pernah cerita jika sedang memiliki masalah terhadap siapapun. Tapi belum lama ini, Fathan mengaku memiliki teman baru yang ia kenal saat sedang makan di warung angkringan.
“Saya sempat tanyakan siapa teman barunya. Dia hanya sebut dengan nama panggilanya saja. Saya bertanya seperti itu karena sebagian besar teman teman Fathan saya tau dan hafal. Fathan orangnya selalu menganggap orang lain itu baik. Tapi soal ini saya tidak mau suudzon lebih jauh. Biarlah pihak kepolisian yang mengusut,” ungkapnya.
Kadiman meminta agar peristiwa pembunuhan anaknya ini diungkap secara jelas dan terang benderang. Termasuk apa saja penganiayaan yang dialami Fathan hingga berujung pada kematian.
“Karena menurut saya sebagai orang tua, kejadian yang dialami anak saya adalah kejahatan luar biasa yang perlu ditindaklanjuti supaya ada efek jera bagi para pelaku. Cukup anak saya saja. Jangan ada korban korban lainnya,” ucapnya. (red)