Karawang, KTD – Ramainya unggahan soal balita di Karawang yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas, Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana menjamin perawatannya.
“Semua pembiayaan perawatan korban itu gratis, semua sudah dijamin oleh Pemkab melalui program Karawang sehat,” kata Bupati usai menengok Hafidz (5) balita korban kecelakaan, di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, Senin (23/8/2021).
Bicara soal kondisi korban, Bupati menjelaskan bahwa keadaan korban mulai membaik, tanpa ada luka yang perlu ditangani serius, seperti apa yang ramai diperbincangan di media sosial.
“Tadi juga meminta keterangan dari dokter yang menanganinya, dan Alhamdulillah korban dalam keadaan baik, dan apa yang diramaikan di medsos soal luka pendarahan di otak, terus adanya keretakan di kepala, itu tidak benar, dan dari penanganan hanya terdapat luka gerusan di wajah, akibat mungkin terseret dengan aspal, dan tidak perlu ada tindakan operasi, jadi kita do’akan yang terbaik, agar cepat pulih,” terangnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan soal kecelakaannya itu bukan karena ditabrak, melainkan akibat kecerobohan berkendara.
“Apa yang ramai disampaikan di media sosial soal kejadiannya tabrak lari itu tidak benar, oleh karenanya saya juga bersama Kapolres Karawang, dan Dandim 0604 Karawang, tadi sudah menanyakan ke orang tua korban yakni Bapak korban, yang memang mengendarai motornya, dan yang bersangkutan memang mengakui kejadiannya saat tengah menyalip, dan saat menyenggol mobil, akhirnya terjatuh,” tuturnya.
Sementara itu, ditanggapi oleh Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono mengungkapkan kejadian yang menimpa Hafidz (5) belum dipastikan dikarenakan korban tabrak lari.
“Jadi untuk kasus kecelakaannya, kita sedang selidiki, tentunya ada olah TKP, dan juga mengecek CCTV di tempat yang berdekatan dengan TKP, dan tadi juga sempat ditanyakan kepada orang tua korban, yang membawa motornya, dan mengakui karena menyalip kendaraan,” ungkapnya.
Perihal itu, ia juga tengah menyelidiki supir mini bus, warna merah.
“Tentunya kami menyelidiki mobil merah yang disebutkan bapak korban,” tandasnya.
Masih di RSUD, saat diwawancarai Bapak dari korban, Chandra Irawan (29) menjelaskan tidak lama saat kejadian kecelakaan, ia mengakui membawa Hafidz (5), beserta istri dan anak bungsunya ke Rumah Sakit Mitra Familiy yang lokasinya tidak jauh dari TKP. Kemudian setelah mendapatkan perawatan, mereka memilih untuk pulang karena takut akan biaya.
“Pas kejadian saya ke RS Mitra Family karena dekat, tapi cuma satu hari saya bawa pulang, lalu di rumah muntah-muntah dan langsung dibawa ke RSUD,” katanya.
Menyoal kronologis kejadiannya, ia juga mengakui karena ingin menyalip kendaraan yang berada di depannya.
“Awalnya saya bawa motor mau nyalip motor di kanan, terus tidak tau ada mobil merah, dan kesenggol spionnya, dan akhirnya jatuh,” terangnya.
Kejadiannya, pada Jum’at (20/8) saat akan menuju rumah mertua, arah ke alun-alun Karawang, jam 7 malam.
“Saya jatuh itu tepat di depan kantor JNE, sempat minta tolong, ke orang-orang tapi gak ada yang mau bantu, akhirnya saya bawa aja anak saya langsung ke RS Mitra Family kebetulan dekat, saya bawa dengan jalan kaki 100 meteran,” pungkasnya.